Kamis, 02 Maret 2017

PERSONA

Apa sih Persona itu?


definisi Persona bisa didapat dari bermacam-macam kaidah keilmuan:
secara umum, Persona adalah 'role', alias peran,
asal kata Persona adalah dari bahasa latin: 'persona' yang artinya adalah 'topeng',
bisa juga ditarik dari bahasa kuno Entruscan 'phersu' atau bahasa Yunani 'πρόσωπον (prosōpon)' yang juga berarti 'topeng',

Dalam kaidah psikologi, kata Persona dikaitkan dengan penjelasan yang dibuat oleh Carl Jung: 'social face the individual presented to the world - 'a kind of mask, designed on the one hand to make a definite impression upon others, and on the other to conceal the true nature of the individual'

saya terjemahkan ya,
menurut Carl Jung, Persona adalah 'wajah' yang ditampilkan oleh seseorang kepada dunia
atau dalam pengertian yang agak kompleks dapat juga dikatakan sebagai 'topeng' yang dibuat oleh seseorang tersebut untuk memberikan kesan kepribadian tertentu pada sekitar, atau menyembunyikan sifat asli orang tersebut dari dunia.
"setiap orang di dunia ini hanya menampilkan sebagian dari kepribadian aslinya, sebagian lain tersembunyi dalam 'topeng' sehingga mungkin tak ada seorangpun yang tahu"
pembentukan Persona dimulai sejak kecil, saat seorang anak mulai belajar membentuk kepribadiannya, dan belajar menjadi seseorang yang diterima oleh sekitarnya,
kemudian seseorang akan belajar untuk membuat suatu lambang identitas tertentu yang sesuai dengan Persona-nya, misalkan:
-dokter dengan stetoskop
-profesor dengan kacamata
-pelukis dengan topi khasnya(baret)
Menurut Eric Berne,  "the persona is formed during the years from six to twelve, when most children first go out on their own...to avoid unwanted entanglements or promote wanted ones"
(terbentuknya Persona awalnya pada usia antara 6-12 tahun, yaitu usia dimana biasanya seorang anak mulai dilepas orangtuanya untuk berinteraksi sendiri dengan lingkungannya)

seseorang akan selalu mengaca pada Persona orang-orang yang sudah lebih dulu sukses men-stabilize Persona-nya,
Persona-Persona yang sudah ter-stabilize akan menjadi sebuah gambaran standar di masyarakat, seperti halnya 'dokter itu selalu punya stetoskop dan pakai jas putih ', atau 'profesor biasanya pakai kacamata yang melorot sampe ke pertengahan hidung atau lebih rendah lagi,' 
Persona yang terbentuk pada seseorang adalah sesuatu yang bisa jadi sangat berbeda dari dirinya sendiri,
Persona bisa jadi hanya merupakan hasil represi dunia dari kepribadian asli yang dimiliki seseorang.
 
Buruk kah Persona itu? sebenarnya tidak,
Persona muncul sebagai upaya adaptasi manusia terhadap dunia sekelilingnya,
jadi menurut saya, justru orang yang tidak punya Persona malah orang-orang yang aneh "
seperti kata Jung: 'the man with no persona...is blind to the reality of the world, which for him has merely the value of an amusing or fantastic playground'
saya suka mengaitkan pengertian tentang Persona dengan masalah idealisme dan realita,
sebagai diri saya sendiri, saya punya sejuta idealisme dalam diri,
tapi saat dihadapkan pada dunia, dan menggunakan Persona saya, saya belajar menjadikan realita sebagai alasan dari setiap hal yang saya lakukan,
apakah itu artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang menjadi dirinya sendiri karena semua 'memasang' Persona-nya masing-masing setiap waktu?
saya rasa tidak,
ada saat-saat dimana seseorang bisa menjadi dirinya sendiri, di depan orang-orang tertentu yang ia percayai, bisa keluarga, sahabat, atau orang yang dikasihi,
sekedar sebuah contoh gap yang ada dalam diri saya:
asli:
saya tidak suka belajar, saya lebih suka berkutat dengan sejumlah novel dan membacanya berjam-jam
saya juga tidak suka ditekan, saya ingin bebas melakukan segala hal yang ingin saya lakukan.
Persona:
seperti halnya orang lain, saya perlu tempat di dunia ini, dan untuk mendapatkan tempat di dunia ini, saya tidak bisa asal-asalan dan berlaku semau diri saya.
saya harus turut aturan dan berlaku sebagaimana tuntutan yang ada dari dunia sekitar saya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar